Urban Farming - Materi Fase E Agribisnis Tanaman

Pada akhir pembelajaran, peserta didik mampu memahami Pertanian perkotaan (urban farming) 

Pengertian Urban Farming
Menurut FAO (Food Agriculture Organization),

Urban Farming atau (Pertanian Perkotaan) merupakan industry yang memproduksi, memproses dan memasarkan produk pertanian, terutama memenuhi permintaan harian konsumen di dalam perkotaan, dengan metode produksi intensif, memanfaatkan dan mendaur ulang sumber daya dan limbah perkotaan untuk menghasilkan beragam tanaman kebutuhan pangan masyarakat perkotaan 
(Smit, J, A. Ratta, J. Nasr, 1996 dalam Setiawan, 2015).

Urban Farming adalah adalah praktik budidaya, pemrosesan, dan disribusi bahan pangan di atau sekitar kota.Pertanian urban juga bisa melibatkan peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura. Dalam arti luas, pertanian urban mendeskripsikan seluruh sistem produksi pangan yang terjadi di perkotaan.

Manfaat Urbang Farming

  • Membantu menciptakan kota yang bersih dengan pelaksanaan 3 R  (reuse,reduse,recycle) untuk pengelolaan sampah kota,
  • Dapat menghasilkan O2 dan meningkatkan kualitas lingkungan kota
  • Meningkatkan estetika kota,
  • Mengatasi masalah ketahanan pangan
  • Menjadi penghasilan tambahan penduduk kota.
  • Bahan pangan lebih segar pada saat sampai ke konsumen yang merupakan orang kota,
  • Mengurangi biaya dengan penghematan biaya transportasi dan pengemasan,

Penerapan/Bentuk bentuk Urban Farming

  • Veltikultur / Vertikal Farming
  • Hidroponik
  • Wall Gardening
  • Roof Top Garden
  • Tambulampot
  • Aquaponik / Vertiminaponik
  • Microgreens

Vertikultur / vertikal farming

Teknis budidaya secara vertical atau disebut dengan sistem vertikultur,  merupakan salah satu strategi untuk mensiasati keterbatasan lahan, terutama dalam rumah tangga. Vertikultur ini sangat sesuai untuk sayuran seperti bayam, kangkung, kucai, sawi, selada, kenikir, seledri, dan sayuran daun lainnya

Hidroponik

Adalah budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.
Kebutuhan Air Pada Hidroponik Lebih Sedikit Dari Pada Kebtuhan Air Pada Budidya Dengan Tanah, Jadi Cocok Diterapkan Pada Daerah Yang Memiliki Pasokan Air Yang Terbatas

Wall Gardening / Tanaman di dinding

Metode bercocok tanam dengan menggunakan lahan yang sempit dan terbatas dengan menggunakan dinding atau ruang secara vertikal dengan menutupinya dengan tumbuhan yang tumbuh di atas media tanam.

Roof Top Garden

lahan berupa taman atau kebun yang terletak di atas atap bangunan atau gedung

Tabulampot

Tabulampot merupakan suatu istilah dari tanaman buah dalam pot. Metode ini merupakan metode budidaya tanaman lahan sempit yang lebih mengoptimalkan penggunaan pot dan tanaman buah-buahan dalam pelaksanaannya.

Aquaponik

Akuaponik adalah sistem perpaduan budidaya ikan dan sayuran yang saling terhubung dan memberi manfaat satu sama lain. Ikan yang dibudidaya mendapatkan asupan makanan langsung dari pembudidaya. Sementara itu, sayuran mendapatkan nutrisi dari kotoran ikan dan sisa pakan yang sudah terurai sehingga bermanfaat untuk sintesis protein tanaman.

Microgreens

Microgreens adalah sayuran yang dipanen saat usia sangat muda yaitu 7 – 14 hari setelah semai. 
  • Benih yang digunakan untuk tanaman microgreens sama dengan benih sayuran biasanya. 
  • Fase microgreen ini adalah fase setelah muncul kecambah, biasa nya dipanen setelah muncul daun sejati. 
  • Microgreens dipercaya mengandung sumber vitamin, mineral, betakaroten lebih tinggi daripada sayuran itu sendiri saat dewasanya. 
  • Daun tanaman yang baru tumbuh ini masih kaya akan minyak nabati dan protein. 
  • Sedangkan pada tanaman dewasa minyak nabati dan protein sudah habis dipakai sewaktu tanaman masih muda.
Previous Post Next Post